Serunya wisata Budaya dan kuliner di Tangerang menjelang Imlek




Wisata budaya dan kuliner adalah perpaduan wisata yang asyik dan seru. Menyambut Imlek di tahun 2018, bagi yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya langkahkan kaki sejenak ke daerah Tangerang khususnya di seputar pasar lama.

Akses transportasi termurah dan tercepat adalah menggunakan komuter line atau kereta rel listrik. Kami start naik krl dari stasiun tanah abang menuju stasiun duri lanjut ganti krl jurusan stasiun Tangerang. Setiba di stasiun Tangerang hari masih pagi sekitar pukul 10.00 wib. 

Karena belum makan pagi, kami bergegas menggunakan angkot menuju jalan Soleh Ali Kapling untuk mencicipi aneka menu sarapan legendaris di Rumah Makan Nasi uduk dan ketupat sayur "Encim Sukaria". Menu yang yang ditawarkan adalah nasi Ulam, nasi uduk dan ketupat sayur berikut lauk pauknya. Harga yang disajikan paling mahal Rp. 15.000 saja.

ketupat sayur

 
Nasi uduk dan ketupat sayur Encim Sukaria



Selanjutnya kami berjalan menuju dermaga sungai cisadane. Menariknya disana disediakan tempat mengcharger batere handphone.
Dermaga sungai Cisadane
Tempat charger handphone



Selanjutnya kami beranjak berjalan menuju Roemboer atau rumah burung. Ini adalah rumah organisasi peninggalan peranakan Tionghoa. Hanya dapat menikmati arsitektur dari luar saja karena rumah ini masih tertutup untuk umum.
Roemboer


Selanjutnya kami menuju pembuat kue lapis legit rumahan yang sudah sangat terkenal di pasar lama Tangerang. Cik Ika sebagai pembuat kue lapis legit hanya menerima pesanan kue saat hari raya keagamaan atau perayaan imlek. Keistimewaan dari kue lapis legit ini ada pada penggunaan mentega wisman yang sangat banyak. Hal ini berpengaruh pada harga kue yang dibanderol perloyang mulai dari Rp.500.000 s/d Rp.900.00.
Lapis legit cik Ika



Setelah itu kami menuju klenteng Bon Tek Bio di jl. Bakti No 14. Klenteng ini adalah klenteng tertua di Tangerang yang sudah berdiri sejak tahun 1684.Ditempat ini sudah berhias dan bersiap menyambut perayaan Imlek. Ornamen imlek yang serba merah menyala sudah banyak terpasang disini.
Klenteng Bon Tek Bio




Setelah puas berkeliling klenteng kami mampir mencicipi penganan khas imlek berupa es Buntin. Ini adalah es serut menyerupai tumpeng dengan aneka rupa isi didalamnya. Ada potongan alpukat,daging kelapa, kacang hijau, tape singkong dan lain sebagainya. Harga yang dibanderol Rp. 10.000 saja.








Langkah selanjutnya kami berjalan masuk kedalam pasar tradisional menuju museum Benteng Heritage. Ini adalah museum pribadi yang terbuka untuk umum. Didalamnya terdapat koleksi benda-benda sejarah khas peranakan Tionghoa. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp.25.000 perorang, pengunjung akan diajak berkeliling museum didampingi pemandu yang akan menceritakan benda-benda sejarah peranakan Tionghoa selama 50 menit.

Museum Benteng Heritage




Hari menjelang sore ketika keluar museum Benteng Heritage. Tidak ada salahnya berwisata kuliner ke pasar lama. Di sini kami mencoba sate ayam H.Iskak dan es Podeng depan toko varia yang sangat terkenal. Kuliner yang dijajakan dengan gerobak dan mengambil tempat diselasar pertokoan mulai berjualan selepas jam 16.00 wib. Harga yang ditawarkan untuk es podeng yang gurih hanya Rp.10.000 dan sate ayam plus lontong hanya Rp.24.000. Rasanya..hmmm sungguh lezat ..

Bagaimana sudah siap berwisata budaya kuliner ke kota Tangerang
.
.
*Artikel ini sudah dimuat dengan moderasi oleh tim detiktravel sbb;



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ingin ke Amsterdam? Via museum Fatahillah Jakarta saja

Tradisi Patekoan di Pantjoran Tea House