Wisata ke Mausoleum, Berani ??


Mausoleum O.G Khouw terbesar di Asia Tenggara pada jamannya

Tempat pemakaman umum biasanya dikenal sebagai tempat yang suram dan menakutkan. Saat ini bayangan tempat pemakaman umum yang menakutkan tidak kita jumpai lagi di Jakarta. Dinas pertamanan dan pemakaman sudah membuat pemakaman menjadi taman yang asri serta daerah resapan air.

Wisata sejarah biasanya di museum nah sekarang bagaimana kalau kita wisata sejarah di mausoleum? Berani??

Mausoleum adalah suatu bangunan/monumen yang digunakan sebagai penanda adanya suatu makam/ kuburan untuk menyimpan jenasah. Mausoleum Oen Giok Khouw terletak ditempat pemakaman umum Petamburan Tanah Abang Jakarta. Dibangun oleh istri mendiang sebagai bentuk kesetiaan dan penghormatan pada almarhum suaminya.


O.G Khouw seorang saudagar Tionghoa yang kaya raya. Beliau lahir di Batavia tahun 1874 dan wafat di Swiss tahun 1927. Oleh istrinya yang bernama Lam Sha Nio, jenasah mendiang suaminya dibawa ke Batavia untuk dimakamkan serta dibuatkan mausoleum termegah di Asia Tenggara pada jamannya.

Patung malaikat  kebaikan
Mausoleum dengan gaya art deco Eropa dirancang oleh seorang arsitek berkebangsaan Italia menggunakan bahan batu marmer untuk nisannya serta batu granit untuk patungnya.Semua bahan baku didatangkan langsung dari Italia.

Pembangunannya selesai pada tahun 1932 dan kabarnya menelan biaya sebesar Rp.200 milyar uang hari ini. Pada jamannya mausoleum ini konon mengalahkan makam miliader pertama di Amerika Serikat yang wafat saat itu.

Di halaman mausoleum di kelilingi empat patung simbol siklus pertumbuhan seorang pria. Kita dapat melihat patung dari depan sebelah kiri adalah seorang pria kanak-kanak, kemudian sebelah kanan pria remaja kemudian di belakang ada patung pria dewasa dan patung pria tua.

Masuk kedalam mausoleum kita melihat patung malaikat pembawa bunga kebaikan. Kemudian ada nisan dengan keterangan nama orang yang dimakamkan. Uniknya mausoleum ini mempunyai ruang bawah tanah sebagai tempat menyimpan peti jenasah almarhum dan almarhumah. Ruang bawah tanah bisa kita masuki dengan menuruni tangga tetapi sesampai didalam kita tidak bisa melihat peti jenasah karena sudah dibeton berlapis marmer. Jadi kita hanya bisa berkelililng tembok betonnya saja.
Anak tangga menuju ruang bawah tanah

Gerbang masuk ruang bawah tanah


Setelah dari mausoleum, kita bisa berkeliling pemakaman dan kita akan jumpai bentuk-bentuk nisan dari yang dimakamkan. Ada bentuk nisan almarhum orang Tionghoa, Jepang dan Yahudi.Untuk makam almarhum orang Jepang ada satu rumah abu yang terdapat disini.

Rumah Abu untuk orang Jepang

Untuk perkuburan orang Yahudi ada cerita menarik. Menurut kepercayaan mereka, jika berziarah kubur bukan dengan menabur bunga atau membawa bunga melainkan membawa batu. Batu seukuran bola tenis meja cukup diletakkan didepan nisan. Menurut kepercayaan mereka, batu adalah simbol keabadian yang tidak gampang layu dan tidak membuat kotor nisan dan makam.


 Bagaimana berminat untuk datang kesini?
.
.
* Artikel ini sudah ditayangkan dengan moderasi oleh tim detiktravel sbb;

https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3874336/berwisata-sejarah-di-mausoleum-berani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya wisata Budaya dan kuliner di Tangerang menjelang Imlek

Ingin ke Amsterdam? Via museum Fatahillah Jakarta saja

Tradisi Patekoan di Pantjoran Tea House