Depok pernah punya Istana Presiden dan dipimpin seorang Presiden..



Depok adalah daerah penyangga ibukota DKI Jakarta. Ternyata Depok pernah punya Istana presiden sekaligus Presiden sendiri.Sejarah Depok bermula ketika pada akhir abad 17, seorang saudagar Belanda yang merupakan mantan VOC bernama Cornelis Chastelein membeli tanah beberapa hektar di Depok. Status tanah itu adalah tanah partikelir atau terlepas dari kekuasaan Hindia Belanda di Batavia.
Buku sejarah Depok


Chastelein membeli pekerja yang disebut budak-budak dari luar pulau Jawa. Para budak dipekerjakan ditanah miliknya.Sejak saat itulah Chastelein menjadi tuan tanah dan dikemudian hari Depok memiliki pemerintahan sendiri.Daerah otonomi Chastelein dikenal dengan sebutan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok.

Sebagai budak pekerja tentu harus menguasai bahasa pengantar Belanda untuk memudahkan berkomunikasi dengan sang Presiden. Maka dari itu bahasa Belanda sangat dikuasai para budak pekerja sampai beberapa generasi keturunannya. Tidak mengherankan istilah Belanda Depok kerap kita dengar hingga saat ini.

Pemerintahan Belanda di Batavia menyetujui kepemimpinan Chastelein dan mengangkatntya menjadi Presiden Depok pertama. Sebagai presiden Depok tentu mempunyai tempat tinggal dan Istana Kepresidenan.


Rumah mantan presiden Depok



Rumah dan istana presiden Depok dapat kita lihat dikawasan Depok Lama. Tempat tinggal mantan presiden Depok ada di jalan Pemuda no. 11 Depok Lama dan istana Presiden Depok tepat persis diseberang rumah. Di bekas istana presiden terdapat simbol tugu peringatan pembebasan perbudakan. Saat ini bekas istana presiden tersebut digunakan sebagai rumah sakit Harapan Depok.


Tugu peringatan pembebasan perbudakan


Sebelum Chastelein meninggal ia membuat surat wasiat. Adapun isinya adalah memerdekakan semua budak pekerja serta keluarganya. Ia membuat semua budak pekerja menganut agama Kristen Protestan dan mereka harus menggunakan nama 12 marga.Adapun ke 12 marga tersebut sebagai berikut; Soedira, Leander, Laurens, Jonathans, Loen, Tholense, Samuel, Joseph, Bacas, Jakob, Isakh, dan Zadokh. Sampai saat ini dari 12 marga hanya satu marga yang hilang yaitu marga Zadokh, karena tidak mempunyai keturunan anak laki-laki.

Maka dari itu dikawasan Depok Lama khususnya jalan Pemuda masih banyak ditemui rumah tua bekas pendeta, rumah tua dengan arsitektur Belanda sampai banyaknya gedung Gereja Protestan yang masih aktif hingga saat ini.
Gereja Protestant Imanuel tertua di Depok

Rumah pasturan tertua di Depok

.
.*Artikel ini sudah dimuat dengan moderasi oleh tim detiktravel sbb;


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serunya wisata Budaya dan kuliner di Tangerang menjelang Imlek

Ingin ke Amsterdam? Via museum Fatahillah Jakarta saja

Tradisi Patekoan di Pantjoran Tea House